CyberTNI.id | Kab. Malang, Selasa 16 September 2025 — Dispen Kormar TNI Angkatan Laut (Malang Selatan) – Dalam sebuah upacara militer yang penuh khidmat dan sarat akan nilai-nilai historis serta semangat juang, sebanyak 527 prajurit petarung muda Korps Marinir TNI Angkatan Laut secara resmi menerima penyematan baret ungu, lambang kehormatan dan jati diri sebagai prajurit Korps Marinir. Prosesi pembaretan ini dipimpin langsung oleh Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letnan Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., yang berlangsung di Pantai Baruna, Kondang Iwak, Dusun Sumber Pucung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, pada Selasa, 16 September 2025.
Sebelum tiba pada momen puncak ini, para prajurit muda telah melalui serangkaian proses pendidikan dan pelatihan yang sangat berat dan penuh tantangan, yang dikenal sebagai pendidikan komando khas Marinir.
Pendidikan ini berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dan terbagi ke dalam lima tahap utama, yakni tahap dasar komando, ketahanan laut, ketahanan hutan, teknik dan taktik perang gerilya, serta diakhiri dengan lintas medan jarak jauh dari Banyuwangi hingga Pantai Baruna, Malang Selatan.

Setiap tahapan dirancang untuk menguji mental, fisik, serta loyalitas dan semangat juang para calon prajurit, sekaligus menjadi filter alami dalam membentuk sosok petarung sejati Korps Marinir.
Rangkaian tradisi pembaretan dilaksanakan secara tertib dan sakral. Diawali dengan masuknya pasukan upacara ke tempat upacara, dilanjutkan dengan penghormatan militer, pengibaran Pataka Korps Marinir “Jalesu Bhumyamca Jayamahe”, hingga pemasangan pisau komando yang melambangkan kesiapan tempur dan keteguhan hati.
Upacara juga diisi dengan pembacaan Surat Keputusan Panglima Korps Marinir, dilanjutkan dengan pembacaan pidato historis Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno pada saat penyerahan Panji KKO Angkatan Laut pada 15 November 1959, serta pesan terakhir dari pahlawan Usman dan Harun.

Puncak dari upacara adalah saat Panglima Korps Marinir secara simbolis mengenakan Baret Ungu kepada para prajurit muda. Penyematan ini bukan sekadar prosesi seremonial, namun merupakan peneguhan identitas dan komitmen para prajurit sebagai bagian dari keluarga besar Korps Marinir. Setelahnya, para prajurit mengucapkan Janji Prajurit Korps Marinir, sebagai bentuk sumpah setia dan tanggung jawab terhadap tugas, negara, dan kehormatan korps.
Dalam amanatnya, Pangkormar menekankan pentingnya kesiapan dan kewaspadaan seluruh prajurit Korps Marinir di tengah dinamika lingkungan strategis global dan nasional yang penuh dengan ketidakpastian dan potensi konflik.

Ia menyoroti bahwa peperangan antar negara masih terus berlangsung di berbagai belahan dunia, sementara di dalam negeri, tantangan terhadap kedaulatan dan keamanan nasional juga terus berkembang.
“Oleh karena itu,” tegas beliau, “diperlukan kesiapsiagaan tinggi dan profesionalisme yang prima dari seluruh jajaran TNI, khususnya Korps Marinir sebagai Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI, yang selama ini dikenal selalu hadir di setiap palagan dengan membawa hasil gemilang dan membanggakan.”

Lebih lanjut, Pangkormar berpesan agar baret ungu yang kini telah mereka kenakan bukan hanya dijadikan sebagai simbol kebanggaan semata, melainkan sebagai sumber motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan, integritas, serta loyalitas terhadap tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Pada hari ini, kalian semua telah mengukuhkan jati diri sebagai prajurit sejati Korps Marinir, yang hakikatnya merupakan pasukan pendarat amfibi dengan kualifikasi tempur komando.

Jadikan momen ini sebagai titik awal perjuangan kalian untuk senantiasa berkomitmen, berlatih dengan keras, dan berjuang dengan sepenuh hati demi kemuliaan dan kejayaan Korps Marinir TNI Angkatan Laut,” pungkas Pangkormar dengan penuh semangat.
Red_team












