CyberTNI.id | Desa Temon, Selasa (24/09/25) — Suasana duka menyelimuti seantero Desa Temon pagi ini saat jenazah almarhum Arga, korban kekejaman yang dilakukan oleh mantan pamannya sendiri, disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa tersebut. Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru dan menyita perhatian banyak pihak, baik dari kalangan masyarakat maupun aparat keamanan.
Sejak pagi hari, ratusan warga tampak mulai berdatangan ke rumah duka untuk mengantarkan Arga ke peristirahatan terakhirnya. Tangis keluarga pecah sejak jenazah diangkat dari rumah menuju mobil jenazah, menandai betapa besar kehilangan yang dirasakan akibat peristiwa tragis ini. Almarhum Arga dikenal sebagai anak yang ceria dan ramah di lingkungan sekitarnya, sehingga kepergiannya yang mendadak dan dalam kondisi yang begitu memilukan meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga dan warga desa.
Iring-iringan jenazah bergerak perlahan menyusuri jalan desa, dengan diikuti oleh ratusan pelayat. Di antara mereka tampak petugas dari Kepolisian dan TNI turut serta dalam barisan pengantar jenazah. Kehadiran aparat bukan hanya sebagai bentuk pengamanan, tetapi juga sebagai wujud empati dan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
Para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan perangkat desa juga hadir, menunjukkan betapa peristiwa ini telah mengguncang hati banyak orang. Tidak sedikit warga yang meneteskan air mata, bahkan yang tidak memiliki hubungan keluarga sekalipun, sebagai bentuk solidaritas atas tragedi kemanusiaan yang menimpa bocah tak berdosa tersebut.
Sesampainya di pemakaman, suasana kian hening. Doa-doa dipanjatkan dengan khidmat, mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung lancar. Di bawah langit yang mendung, seolah alam pun turut bersedih, jenazah Arga akhirnya dimakamkan dengan penuh penghormatan dan kepedihan.
Peristiwa memilukan yang merenggut nyawa Arga bukan hanya menyisakan trauma bagi keluarga, tetapi juga menggugah kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan terhadap anak-anak dari potensi kekerasan, bahkan dari lingkaran terdekat mereka.
Kini, Arga telah berpulang. Namun, kenangan tentang dirinya dan luka akibat kekejaman yang menimpanya akan terus dikenang. Harapan besar muncul agar keadilan ditegakkan seadil-adilnya, dan peristiwa serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Red_Team