CyberTNI.id |Cirebon, Rabu 8 Oktober 2025 — Ironis, di tengah gencarnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerukan peningkatan mutu pelayanan publik, justru terjadi sebaliknya di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X yang berlokasi di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon, diduga memberikan pelayanan yang buruk kepada tamu, termasuk kepada awak media yang datang untuk melakukan konfirmasi resmi.
Kejadian tidak menyenangkan itu terjadi pada Rabu (8/10/2025). Sejumlah wartawan dari berbagai media datang ke kantor tersebut untuk mengkonfirmasi sejumlah temuan di lapangan terkait kegiatan pendidikan di wilayah kerja KCD X. Dengan sikap profesional, para jurnalis terlebih dahulu mengisi buku tamu di meja resepsionis sebagaimana prosedur yang berlaku.
Namun, pelayanan yang diharapkan cepat dan sopan justru berubah menjadi pengalaman yang mengecewakan. Setelah diarahkan oleh petugas resepsionis untuk menunggu di ruang tunggu belakang sekitar sepuluh meter dari meja depan para wartawan dibiarkan menunggu lebih dari satu jam tanpa adanya kabar lanjutan.
“Awalnya kami diminta menunggu sebentar. Tapi setelah lebih dari satu jam, tak ada satu pun petugas yang datang memberi kabar. Saat kami kembali ke resepsionis, ternyata Kepala Cabang Dinas sudah meninggalkan kantor,” ujar salah satu wartawan yang hadir di lokasi dengan nada kecewa.
Kejadian ini jelas mencerminkan buruknya sistem komunikasi internal dan rendahnya kesadaran pelayanan publik di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah X. Padahal, kantor pemerintahan seharusnya menjadi contoh dalam memberikan pelayanan yang cepat, ramah, dan transparan apalagi kepada insan pers yang menjalankan fungsi kontrol sosial.
Lebih ironis lagi, peristiwa ini terjadi di institusi yang bergerak di bidang pendidikan, yang seharusnya menjadi garda depan dalam menanamkan nilai-nilai etika, disiplin, dan tanggung jawab. Sikap acuh dan tidak komunikatif dari petugas resepsionis hingga pejabat terkait menunjukkan lemahnya manajemen pelayanan serta kurangnya pembinaan terhadap aparatur di bawahnya.

Masyarakat tentu berhak menilai bahwa apa yang dilakukan KCD Pendidikan Wilayah X mencoreng citra Dinas Pendidikan Jawa Barat secara keseluruhan. Jika terhadap tamu resmi seperti wartawan saja diperlakukan demikian, bagaimana nasib masyarakat umum yang datang dengan kebutuhan administratif lainnya?
Kejadian ini pun memantik reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk kalangan pemerhati pelayanan publik dan pegiat media di Cirebon. Mereka menilai, Kepala Cabang Dinas Wilayah X harus bertanggung jawab atas buruknya koordinasi di lingkungan kantornya.
Diharapkan, Gubernur Jawa Barat dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera turun tangan untuk mengevaluasi kinerja dan etika pelayanan di KCD Wilayah X. Teguran tegas hingga sanksi disiplin perlu dijatuhkan agar insiden serupa tidak kembali terjadi, dan pelayanan publik di lingkungan pendidikan bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya melayani, bukan menelantarkan.
Team












