CyberTNI.id |Jakarta, Kamis 23 Oktober 2025 —Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.Sos., S.I.P., M.Tr.(Han), menegaskan, “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia, dan Aku Pertaruhkan Darahku untuk Keutuhannya.” Pernyataan tersebut menjadi pesan moral yang menggugah dalam kegiatan Refleksi Hari Sumpah Pemuda bertema “Semangat Sumpah Pemuda 1928 bagi Lintas Generasi Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Pemuda Pemudi Bela Negara Republik Indonesia (PPBN RI) bekerja sama dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Aula Karya Dharma, Gedung Veteran RI, Jakarta Selatan, Kamis (23/10).

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PPAU, Marsekal Madya TNI (Purn.) Wresniwiro; Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si.(Han.); Ketua Pelatihan LVRI Mayor Jenderal TNI Mar (Purn.) Dr. Nono Sukarno; Kepala Departemen Pewarisan Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai ’45 DPP LVRI Mayor Jenderal TNI (Purn.) Rudjiono; Ketua Umum PPBN RI Ary Lestari, S.E., M.Han.; Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si., CIQnR., CIQaR.; serta dosen dan mahasiswa Pascasarjana Unhan RI. Kegiatan ini juga diikuti oleh unsur pelajar, kader bela negara, dan tamu undangan lintas generasi.

Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso dalam paparannya berjudul “Sumpah Pemuda antara Refleksi, Makna, dan Implementasi bagi Generasi Z”, menekankan bahwa Sumpah Pemuda merupakan sistem nilai kebangsaan yang hidup dan harus terus direaktualisasi oleh setiap generasi. Ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa” bukan hanya peristiwa historis, tetapi juga manifesto ideologis yang meneguhkan semangat persatuan bangsa di atas keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai Sumpah Pemuda mencerminkan tiga kesadaran utama: persatuan dalam keberagaman, integrasi nilai nasional, dan kebanggaan terhadap identitas bangsa Indonesia.
Team












