CyberTNI.id | SLEMAN,Minggu (19/10/2025) —Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00-16.00 WIB karena cuaca panas ekstrem yang berpotensi membahayakan kesehatan hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Masyarakat dianjurkan untuk memakai pelindung diri dan memperbanyak minum air putih.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00-16.00 WIB.Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, cuaca panas ekstrem masih bakal terjadi sampai dengan akhir Oktober atau awal November 2025,(Nang)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk kawasan Sleman dan sekitarnya. BMKG mengimbau agar masyarakat menghindari aktivitas di luar ruangan pada rentang waktu pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, saat paparan sinar matahari mencapai titik tertinggi dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena panas ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025. Kondisi tersebut dipicu oleh posisi semu matahari yang berada tepat di atas wilayah Indonesia, sehingga intensitas radiasi sinar matahari meningkat signifikan.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar ruangan terutama pada siang hari, menggunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya, serta memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi,” ujar Guswanto dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, BMKG juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan memperhatikan tanda-tanda awal heat exhaustion atau kelelahan akibat panas, seperti pusing, lemas, dan mual. Masyarakat diminta segera mencari tempat teduh atau ruangan ber-AC apabila merasakan gejala tersebut.
Fenomena cuaca panas ekstrem ini merupakan siklus tahunan yang sering terjadi pada periode peralihan musim. Namun, BMKG mencatat suhu maksimum di beberapa wilayah Indonesia kali ini mencapai angka 35 hingga 38 derajat Celsius, sehingga diperlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat.
BMKG memastikan akan terus memantau perkembangan suhu dan kondisi atmosfer, serta menyampaikan pembaruan informasi secara berkala melalui kanal resmi agar masyarakat dapat melakukan langkah antisipatif lebih dini.
(Nang)