DI BALIK KEINDAHAN ALAM, DESA SENDANG DIHANTUI MARAKNYA PERSELINGKUHAN DAN PERCERAIAN 

Cybertni.id | Ponorogo — Desa Sendang, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo bagian timur, selama ini dikenal sebagai salah satu sudut tersembunyi yang menyimpan keindahan alam luar biasa. Julukan “Surga Tersembunyi” atau Hidden Paradise kerap disematkan pada wilayah ini karena panorama alamnya yang masih asri, udara sejuk pegunungan, serta potensi wisata alam yang belum banyak tersentuh oleh tangan-tangan modernisasi.

Namun, di balik keindahan itu, masyarakat kini dibuat resah dengan fenomena sosial yang cukup memprihatinkan. Dalam beberapa bulan terakhir, kasus perselingkuhan yang terjadi di Desa Sendang kian menjamur dan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Tak hanya menjadi isu pribadi yang tersembunyi, sejumlah kasus bahkan telah terbuka ke ranah publik, berujung pada perceraian, konflik keluarga, hingga sanksi adat berupa denda material yang tidak sedikit.

Menurut keterangan beberapa tokoh masyarakat setempat, maraknya kasus perselingkuhan ini tidak hanya melibatkan pasangan muda, tetapi juga orang-orang yang telah menikah belasan hingga puluhan tahun. Bahkan, beberapa pasangan yang dulunya dikenal harmonis kini harus berpisah setelah salah satu pihak ketahuan menjalin hubungan gelap.

“Kasus seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tapi belakangan memang makin sering. Bahkan ada yang sampai diproses di balai desa dan dikenai sanksi adat berupa denda uang jutaan rupiah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Fenomena ini memunculkan beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian menilai bahwa perubahan gaya hidup, meningkatnya akses terhadap media sosial, serta kurangnya pengawasan dan komunikasi dalam rumah tangga menjadi faktor pemicu utama. Beberapa warga juga menyayangkan kurangnya peran aktif dari lembaga sosial dan tokoh agama dalam mencegah terjadinya hal-hal semacam ini.

Pihak pemerintah desa sendiri mengaku prihatin dan sedang mengupayakan pendekatan berbasis adat dan budaya lokal untuk menangani masalah ini. Kepala Desa Sendang menyatakan bahwa selain menindak secara adat, pihaknya juga akan bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pihak kepolisian untuk melakukan pembinaan dan edukasi agar masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga serta menjauhi perilaku menyimpang.

“Kami tidak tinggal diam. Saat ini kami sedang merancang program penyuluhan rutin bersama pihak terkait agar kasus-kasus serupa bisa diminimalkan. Harapan kami, masyarakat bisa kembali menghidupkan nilai-nilai luhur dalam rumah tangga dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya dalam sebuah pertemuan warga pekan lalu.

Maraknya perselingkuhan yang terjadi di Desa Sendang ini menjadi potret bahwa persoalan sosial tidak bisa dipandang sebelah mata meskipun sebuah wilayah terlihat tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Perlu sinergi antara pemerintah desa, tokoh adat, lembaga keagamaan, dan masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lingkungan yang sehat, harmonis, dan bermartabat.

Keindahan alam memang menjadi anugerah yang patut disyukuri, namun keharmonisan sosial adalah pondasi yang tak kalah penting untuk dijaga. Desa Sendang diharapkan tak hanya dikenal karena panorama alamnya yang menawan, tetapi juga sebagai desa yang mampu bangkit dan memperbaiki diri dari tantangan sosial yang tengah dihadapinya.

 

Red_team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *