CyberTNI.id | YOGYAKARTA,Rabu 03 September 2025 —Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan menyemarakkan Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal 1959, Keraton Yogyakarta kembali menggelar Kajian Sekaten, sebuah tradisi keagamaan bernuansa budaya Jawa yang kental. Kegiatan yang dilaksanakan melalui Urusan Pengulon ini berlangsung sejak Jumat (29/8) hingga Rabu (03/09) dan bertempat di Serambi Kagungan Dalem Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, setiap hari selepas Salat Asar dan Isya.
Kajian Sekaten tidak sekadar menjadi forum keilmuan keislaman, namun juga merupakan manifestasi nyata dari perpaduan harmoni antara nilai-nilai Islam dan budaya Jawa yang telah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur. Keraton Yogyakarta, sebagai penjaga marwah budaya dan spiritualitas Mataram Islam, menjadikan kegiatan ini sebagai ruang tafakur, pendidikan, dan pelestarian tradisi yang tetap relevan di tengah dinamika zaman.
Dengan menghadirkan ulama dari berbagai latar belakang organisasi Islam, tema besar yang diangkat tahun ini adalah keteladanan akhlak Rasulullah Muhammad SAW, mulai dari aspek pribadi, sosial, hingga kepemimpinan. Keragaman perspektif yang ditawarkan para narasumber menjadi kekuatan dalam memperluas wawasan keislaman masyarakat tanpa meninggalkan akar tradisi lokal.
> “Kajian ini adalah ruang kontemplatif sekaligus edukatif, di mana ajaran Islam disampaikan dalam bingkai budaya yang lembut, mendalam, dan membumi,” ujar salah satu peserta asal Sleman.
Pelaksanaan kajian dimulai setiap pukul 16.30 WIB (selepas Asar) dan pukul 19.30 WIB (selepas Isya), dengan durasi masing-masing sekitar satu jam. Selain diikuti secara langsung oleh masyarakat dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, Kajian Sekaten juga disiarkan secara daring untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk diaspora masyarakat Yogyakarta di luar daerah maupun luar negeri.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini terus meningkat setiap tahunnya. Tak hanya para santri dan jamaah masjid, namun juga generasi muda, pelajar, akademisi, dan keluarga, datang untuk menyimak kajian yang disampaikan dalam bahasa yang sederhana namun sarat makna.
Kajian Sekaten bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan menjadi oase spiritual di tengah kehidupan modern yang serba cepat, tempat di mana nilai-nilai profetik Nabi Muhammad SAW dikontekstualisasikan dalam kehidupan sosial masyarakat kekinian.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen Keraton Yogyakarta dalam menjaga tradisi Islam Nusantara, yaitu Islam yang sejuk, toleran, berakar kuat pada budaya, serta mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Dengan mengusung semangat Maulid Nabi Muhammad SAW, Kajian Sekaten diharapkan dapat menumbuhkan semangat cinta kepada Rasulullah, memperkuat akhlak umat, serta menjadi perekat sosial di tengah keberagaman masyarakat.
(Nang)












