CyberTNI.id | PONOROGO, Minggu 5 September 2025 – Di balik Program Makan Bergizi (MBG), ada sisi lain yang jarang disorot limbah makanan.
Di tangan pemuda Lumajang, sisa makanan dari program ini justru diubah menjadi peluang usaha dan solusi lingkungan.
Pendiri Rumah Muda Berdaya, Asriafi Ath Thaariq, mengatakan bahwa limbah MBG dapat dimanfaatkan menjadi eco enzyme, cairan serbaguna ramah lingkungan yang bisa digunakan sebagai pembersih, pupuk, hingga bahan disinfektan.
“Limbah makanan bukan masalah, tapi modal untuk berinovasi,
Sabtu (4/10/2025).
Menurut Asriafi, pengolahan limbah ini memberi nilai ekonomi baru sekaligus membentuk kesadaran generasi muda tentang tanggung jawab lingkungan. Produk seperti eco enzyme, pupuk cair, dan pakan magot kini mulai dikembangkan oleh sejumlah pemuda setempat.
Salah satunya Dzaki Fahruddin, petani muda asal Yosowilangun. Ia memanfaatkan sisa makanan MBG untuk membuat pupuk cair dan eco enzyme. “Selain mengurangi sampah, hasilnya bermanfaat untuk pertanian dan bisa dijual,” katanya.
Prosesnya sederhana: limbah dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi sekitar tiga bulan. Meski butuh ketelatenan, hasilnya terbukti memberi nilai tambah.
Selain Dzaki, ada juga Siti Aisyah dan Rifqi Hidayat yang membuat pupuk organik dan eco enzyme dari sisa dapur MBG. Mereka menilai kegiatan ini bukan sekadar usaha, tapi juga gerakan bersama untuk menjaga lingkungan.
Asriafi berharap praktik ini bisa diterapkan di wilayah lain. “Dengan kolaborasi pemerintah, komunitas, dan pemuda, limbah makanan bisa jadi sumber ekonomi baru sekaligus sarana edukasi lingkungan,” pungkasnya.
Maskur Kini limbah MBG dapur Ponorogo bukan lagi sampah melainkan dijadikan Bank Pakan ternak hewan entok,bebek di campur bekatul hasilnya cepat tumbuh besar dan sehat ,
Semangat warga bernilai jual dan simbol kreativitas ,(Nang)
