CyberTni.id – MALAYSIA: Dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 2025, Pemerintah Malaysia mengumumkan kebijakan menggratiskan tarif tol selama dua hari Kebijakan ini diperuntukkan bagi kendaraan pribadi Golongan 1 dan diperkirakan menelan biaya sekitar 37,6 juta ringgit atau sekitar Rp126,3 miliar. Biaya tersebut akan ditanggung pemerintah dan dibayarkan kepada 33 perusahaan konsesi jalan tol di Malaysia.
Selama periode tersebut, sekitar 2,1 juta kendaraan diprediksi akan melintasi jalan tol setiap harinya, meningkat dari rata-rata harian 1,82 juta kendaraan. Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, lebih dari 4.500 personel akan dikerahkan di sepanjang jalan tol Malaysia.
Di sisi lain, Indonesia tidak menerapkan kebijakan serupa secara menyeluruh. Pemerintah Indonesia beralasan bahwa penggratisan tol dapat mengganggu investasi di sektor infrastruktur jalan tol. Namun, untuk mendukung kelancaran arus mudik, beberapa ruas tol fungsional akan dibuka secara gratis selama periode mudik Lebaran 2025.
Sejumlah ruas tol yang dibuka gratis antara lain Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo (Segmen Prambanan-Purwomartani) sepanjang 6,78 km, Tol Probolinggo-Banyuwangi (Segmen Gending-Paiton) sepanjang 23,47 km, serta Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Segmen Sadang-Bojongmangu) sepanjang 31,25 km.
Selain itu, beberapa ruas di Tol Trans Sumatera juga akan difungsikan tanpa tarif, seperti Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Pekanbaru-Padang, Tol Binjai-Langsa, serta Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan alternatif bagi pemudik tanpa harus membebani biaya perjalanan mereka sepenuhnya.
Meskipun kebijakan Malaysia terlihat lebih menguntungkan bagi pemudik, langkah yang diambil Indonesia tetap memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memanfaatkan jalur fungsional. Dengan pendekatan yang berbeda, masing-masing negara berupaya mengoptimalkan layanan infrastruktur guna menunjang kelancaran arus mudik Lebaran 2025.(Red/Nang)