CyberTNI.id |BATAM, Minggu 5 Oktober 2025 —Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) membeberkan jumlah penyelundupan timah dari Indonesia ke Malaysia mencapai 1.000 ton per bulan. Artinya, dalam setahun penyelundupan timah ke Malaysia bisa mencapai 12.000 ton.
Ketua Umum AETI Harwendro Adityo Dewanto mengatakan, fakta tersebut diketahui oleh dirinya atas ungkapan pihak Malaysia sendiri yang mengaku menerima suplai timah 1.000 ton per bulan dari Indonesia.
“Malaysia sendiri mengakui kepada kita bahwa dia mendapat suplai timah, ore timah itu dari Indonesia itu sebanyak seribu ton per bulan. Kalau di equivalent ya mungkin sekitar 12 ribu ton per tahun gitu,” Indonesia dalam program Mining Zone,Minggu (5/10/2025).
Dirinya menyebut, nilai penyelundupan tersebut ditaksir mencapai Rp 45-47 triliun.
Hal itu terhitung dari harga timah jika dikonversikan menjadi timah batangan (ingot) berdasarkan harga yang berlaku saat ini.
“Itu ya kalau dihitung-hitung dengan menjadi ingot itu ya kurang lebih sekitar 45-47 triliun dengan harga timah saat ini,” tambahnya.
Aktivitas penyelundupan tersebut dinilai dilakukan secara terstruktur. Bahkan, pihaknya sendiri mengakui bahwa kegiatan ilegal tersebut sulit terpantau karena berlangsung di waktu-waktu tertentu.
“Mereka melakukannya secara sistematis, secara terstruktur, dan secara diam-diam, jadi kita semua tidak tahu praktik itu terjadi,” paparnya.
Kendati demikian, isu aktivitas ilegal khususnya pada sektor timah sudah menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto. Hal itu juga menjadi titik terang dari peningkatan produksi timah dalam negeri.
“Nah itu sekarang efeknya sangat bagus, sekarang produksi timah di Indonesia saat ini cukup meningkat gitu. Terlepas dari kinerja PT Timah sendiri yang sedang menurun, terlepas dari itu semua produksi sedang bagus,(Nang)












