Pimpinan Umum CyberTNI.id Terciduk Menyamar Jadi Penjual Pentol Keliling: Operasi Senyap Demi Bongkar Arus Hoaks di Majalaya

CyberTNI.id | Majalaya, Minggu 16 November 2025 — Upaya pemberantasan arus informasi palsu di akar rumput memasuki babak baru. Sosok yang selama ini dikenal tegas, visioner, dan berada di garis komando tertinggi Media CyberTNI.id sekaligus Panglima Brigade Kesatriya 08 di bawah Yayasan Barrata Barisan Rakyat Tanah Air, akhirnya terungkap melakukan langkah ekstrem di lapangan: menyamar sebagai penjual pentol keliling di wilayah Majalaya.

Pimpinan umum yang biasa tampil gagah dalam berbagai agenda pengamanan informasi publik itu memilih jalur berbeda bukan dengan rapat strategis, bukan dengan laporan intelijen semata melainkan langsung berbaur dengan masyarakat, mengayuh gerobak sederhana, memikul termos pentol, dan mengetuk pintu-pintu gang untuk mendengar bisikan arus informasi di tingkat paling bawah.

Langkah penyamaran ini terbongkar setelah beberapa warga Majalaya mengenali gaya bicara dan sikap tegas sang panglima ketika terjadi perdebatan ringan di sebuah sudut kampung terkait penyebaran isu yang belum terbukti kebenarannya. Sejumlah warga yang terbiasa mengikuti pemberitaan CyberTNI.id mulai curiga ketika “penjual pentol” tersebut menanggapi perbincangan isu lokal dengan analisa matang, akurat, dan penuh data.

Tak butuh waktu lama, identitas sang pimpinan akhirnya terungkap.

Namun di balik terbongkarnya penyamaran tersebut, publik justru memberikan apresiasi besar. Banyak yang tak menyangka bahwa seorang tokoh yang memimpin dua institusi Media CyberTNI.id dan Brigade Kesatriya 08 berani turun langsung, membaur tanpa pengawalan, hanya demi memastikan bahwa informasi palsu tidak tumbuh liar di tengah masyarakat. Tidak sedikit pula warga yang mengakui baru kali ini melihat sosok pimpinan media dan panglima organisasi keamanan sosial turun ke jalan dengan cara se-rendah hati itu.

Dalam pernyataan singkat setelah identitasnya terkuak, pimpinan umum tersebut menegaskan bahwa tantangan terbesar bangsa saat ini bukan hanya kriminalitas fisik, melainkan kriminalitas narasi—hoaks, fitnah, dan disinformasi yang merusak ketahanan sosial. Menurutnya, memahami bagaimana sebuah isu beredar di warung kopi, di gang perkampungan, hingga di pasar tradisional adalah kunci membangun benteng informasi yang kuat.

Selain itu, sebagai Panglima Brigade Kesatriya 08, ia menilai bahwa komando bukan hanya soal memberi instruksi dari balik meja, tetapi juga memberi teladan dengan turun langsung ke medan sosial. Menyamar sebagai penjual pentol dianggap sebagai cara paling efektif untuk mengetahui pola penyebaran hoaks tanpa membuat warga merasa diawasi.

Operasi penyamaran ini pun membuka pandangan baru bahwa perjuangan menjaga ruang informasi tidak hanya dilakukan oleh algoritma atau teknologi digital, melainkan oleh keberanian manusia untuk hadir di tengah masyarakat tanpa identitas dan tanpa kehormatan pangkat karena yang dikejar bukan pujian, tetapi kebenaran.

Kini, setelah penyamarannya terbongkar, banyak pihak menilai langkah sang pimpinan umum ini sebagai gebrakan fenomenal yang menunjukkan bahwa kerja jurnalistik, sosial, dan keamanan informasi justru paling kuat ketika dilakukan dengan hati, empati, dan kehadiran langsung.

Sosok pimpinan umum Media CyberTNI.id sekaligus Panglima Brigade Kesatriya 08 ini kembali menegaskan satu hal: bahwa perjuangan melawan hoaks bukan sekadar tugas instansi, melainkan panggilan moral. Dan ia sendiri telah membuktikannya, bahkan dari balik gerobak pentol di sudut-sudut Majalaya.

 

Team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *