CyberTNI.id | Tulungagung – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan DPKH) Tulungagung catat populasi ternak babi di Tulungagung sekitar 11 Ribu ekor yang di kelola atau dihasilkan dari 23 peternakan tersebar di 5 kecamatan.
Lokasi peringkat pertama dari jumlah populasi, produksi daging babi di Tulungagung mencapai 252,67 ton per tahun dan ada posisi ketiga di Jatim.
“Secara populasi, Tulungagung tertinggi. Namun untuk produksi daging, kami berada di urutan ketiga,” Ujar Kabid Keswan DPKH Tulungagung drh Tutus Sumaryani, Senin (18/08/2025).
Menurutnya, sentra peternakan babi di Kecamatan Ngunut, Pagerwojo, Sumbergempol, Rejotangan, Kalidawir. Populasi terbanyak ada di Kecamatan Ngunut. dan mayoritas daging babi dari Tulungagung dipasok ke wilayah luar Pulau Jawa, seperti Surabaya, Bandung, Solo.
“Untuk distribusi luar Jawa relatif sulit, karena daerah lain juga memiliki populasi babi yang cukup tinggi,
Semua peternak babi di Tulungagung sudah punya izin operasional.
Sebagian besar usaha komersial melaksanakan standar yang perawatan ambi biosekuriti.
Hambatan, ternak babi rentan terkenan penyakit African Swine Fever (ASF) dan Hog Cholera.
Sehingga peternak babi menjalankan sistem kandang tertutup dengan prosedur sterilisasi ketat untuk pekerja atau tamu.
“Orang luar biasanya tidak diizinkan sembarangan masuk. Kalau pun masuk, harus melalui proses sterilisasi terlebih dahulu,” pungkasnya.
(Nang)