POS TARUP TERANGI DISTRIK TERPENCIL, TNI WUJUDKAN HARAPAN BARU WARGA PAPUA

CyberTNI.id | Pegunungan Bintang, Minggu 14 September 2025 – Deru angin pegunungan dan udara dingin Distrik Tarup, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Minggu (14/9/2025), menjadi saksi langkah humanis prajurit TNI di garis terdepan perbatasan RI–PNG. Personel Pos Tarup Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 751/Vira Jaya Sakti (VJS) turun langsung memasang lampu penerangan di berbagai titik penting distrik tersebut. Sebuah terobosan kecil yang membawa dampak besar bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam gelap gulita.

Selama bertahun-tahun, warga Distrik Tarup menjalani malam hanya berbekal cahaya senter atau pelita seadanya. Keterbatasan listrik membuat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial masyarakat terhambat begitu matahari terbenam. Namun, semangat pengabdian prajurit TNI membuka lembaran baru.

Dengan penuh gotong royong, mereka memasang lampu-lampu penerangan di pusat kampung, jalur jalan utama, hingga lokasi-lokasi strategis yang kerap menjadi pusat kegiatan warga.

“Dulu gelap sekali, hanya senter yang kami andalkan. Sekarang kampung kami jadi terang dan terasa lebih hidup. Sejak ada Pos TNI di sini, semuanya jadi lebih baik,” tutur salah seorang warga yang menyambut dengan penuh haru dan syukur.

Langkah Yonif 751/VJS ini bukan sekadar proyek penerangan biasa. Ia menegaskan peran TNI sebagai penjaga kedaulatan sekaligus penggerak pembangunan sosial di wilayah perbatasan.

Dengan sinergi bersama masyarakat, TNI tidak hanya menjaga perbatasan dari potensi ancaman, tetapi juga memastikan kehidupan sosial ekonomi warga setempat berjalan lebih layak dan aman.

Dansatgas Pamtas RI–PNG Yonif 751/VJS menegaskan bahwa prajuritnya hadir bukan hanya sebagai garda pertahanan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat.

“Kami ingin keberadaan TNI memberi manfaat nyata. Apa yang kami lakukan hari ini adalah bagian dari komitmen untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di perbatasan,” ujarnya.

Hadirnya penerangan baru ini juga membuka peluang aktivitas produktif di malam hari. Warga kini dapat berkumpul untuk belajar, berdagang, atau menggelar kegiatan adat tanpa dibatasi gelapnya malam. Bagi anak-anak sekolah, lampu-lampu yang terpasang berarti kesempatan belajar yang lebih panjang dan nyaman.

Sementara bagi para pedagang dan petani, penerangan menjadi dukungan tambahan untuk mengolah hasil bumi atau berdiskusi bersama dalam kelompok tani.

Kegiatan ini juga menandai kehadiran TNI yang kian humanis di Papua. Dengan semboyan “Pantang Pulang Sebelum Menang”, prajurit Yonif 751/VJS menunjukkan bahwa kemenangan sejati bukan hanya soal operasi militer, tetapi juga keberhasilan membawa perubahan positif bagi rakyat yang mereka lindungi.

Seiring terangnya lampu-lampu di Distrik Tarup, harapan warga pun menyala. Mereka kini melihat TNI bukan semata penjaga tapal batas, melainkan mitra pembangunan yang hadir mengisi kekosongan di daerah terpencil. “TNI sudah seperti keluarga kami sendiri. Mereka datang bukan hanya menjaga, tapi juga membantu. Terima kasih,” ujar tokoh masyarakat setempat.

Dengan berbagai inisiatif semacam ini, TNI terus mengukuhkan citranya sebagai pelindung sekaligus pelayan rakyat, mengukir jejak pengabdian yang tak hanya terasa di garis depan perbatasan, tetapi juga di relung-relung kehidupan masyarakat yang dulu terpinggirkan.

 

 

Red_team

Team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *