PROYEK JALAN KONDANG SARI–ARGASUNYA SENILAI 1,8 MILYAR BARU DUA BULAN SUDAH RUSAK: PUTR KABUPATEN CIREBON DIDUGA GAGAL AWASI PEKERJAAN

CyberTNI.id | Cirebon, Selasa 6 Oktober 2025—Proyek perbaikan jalan Kondang Sari–Argasunya, yang dibiayai melalui APBD Tahun 2025 sebesar Rp 1,8 miliar, kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Pasalnya, baru dua bulan selesai dikerjakan, kondisi jalan tersebut sudah kembali rusak parah.

Fakta di lapangan menunjukkan banyak retakan, lubang, dan permukaan aspal yang terkelupas, seolah proyek ini dikerjakan tanpa memperhatikan standar kualitas yang seharusnya. Padahal, nilai anggaran Rp 1,8 miliar bukan jumlah kecil untuk pembangunan infrastruktur desa.

Tim investigasi Cyber TNI ID yang melakukan penelusuran ke lokasi menemukan indikasi kuat bahwa pelaksanaan proyek jauh dari spesifikasi teknis. Aspal terlihat tipis dan mudah terkelupas, menunjukkan pekerjaan tidak dilakukan secara profesional.

Saat tim mencoba meminta klarifikasi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon, serta aparat Desa Kondang Sari, tidak satu pun yang bersedia memberikan penjelasan. Beberapa orang bahkan menghindar dan meninggalkan lokasi, memperkuat dugaan adanya tindak pembiaran atau bahkan kerja sama tidak sehat antara oknum pelaksana proyek dan pihak terkait.

Masyarakat blok Kirasman yang setiap hari melintasi jalan tersebut kini meluapkan kekecewaannya. Mereka merasa dirugikan, karena jalan yang baru saja diperbaiki kini tak ubahnya seperti semula.

“Dana APBD itu uang rakyat, bukan untuk proyek asal-asalan. Kalau baru dua bulan sudah rusak, jelas ada yang salah,” tegas salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa Dinas PUTR Kabupaten Cirebon diduga lemah dalam pengawasan. Padahal, setiap proyek infrastruktur harus melalui tahap kontrol ketat agar hasilnya sesuai dengan mutu dan umur teknis yang direncanakan.

Lebih jauh, ada dugaan kerugian negara karena dana sebesar 1,8 miliar rupiah digunakan tanpa menghasilkan kualitas pekerjaan yang layak. Tim Cyber TNI ID menilai perlu adanya audit investigatif oleh Inspektorat Kabupaten Cirebon, serta penyidikan hukum oleh aparat kepolisian dan kejaksaan untuk menelusuri kemana aliran dana proyek ini sebenarnya mengalir.

Proyek ini juga menjadi ujian bagi transparansi dan integritas Dinas PUTR Kabupaten Cirebon. Jika benar terbukti lalai dalam pengawasan, maka bukan hanya pelaksana proyek, tetapi juga pejabat terkait harus dimintai pertanggungjawaban hukum.

Cyber TNI ID akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Jalan Kondang Sari–Argasunya seharusnya menjadi akses vital bagi masyarakat, bukan sekadar proyek formalitas yang menguap bersama aspal tipis dan janji mutu yang hancur di tengah jalan.

 

 

Nanang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *