CyberTNI.id |INDRAMAYU – Sabtu (18/10/2025) —Rumah Potong Hewan (RPH) Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, dilirik oleh delegasi asal Australia.
Rombongan dari Negeri Kanguru itu berkunjung pada Selasa (15/10/2025) untuk menjajaki kerja sama pengembangan sistem pemotongan kerbau berstandar internasional.
Delegasi tersebut terdiri atas Dr Ross Ainsworth, dokter hewan sekaligus CEO Northern Territory Buffalo Industry Council, dan Mr Rodd dari perusahaan konsultan pertanian Australia, Focus Group Go.
Kunjungan ini turut dihadiri Yasser Arafat Suaidy selaku importir kerbau PT NIL, WLI, 17/36, Yudi Setiawan pemilik Meat Shop Sedulur 99, dan drh. Evia Kirana dari PT NIL, WLI, 17/36.
Dalam pertemuan itu, pihak Australia menyampaikan rencana untuk memasok kerbau impor sekaligus mendukung pembangunan fasilitas Mark IV, yaitu restrain box modern untuk pemotongan kerbau dengan standar keselamatan dan kebersihan kelas dunia.
Menurut Dr Ross, daging kerbau memiliki potensi besar di pasar Indonesia karena kualitas dan cita rasanya yang khas.
“Serat daging kerbau impor lebih halus, warnanya lebih cerah, lemaknya lebih tipis, dan tampilannya mirip dengan daging sapi. Selain itu, harganya juga lebih terjangkau, bisa bantu stabilkan harga daging di pasaran,” ujar Ross
Pada kesempatan itu, delegasi dari Australia itu juga memuji kondisi RPH Cipancuh.
RPH setempat, dinilai Dr Ross, bersih, tidak berbau, dan sudah memenuhi standar sanitasi.
“RPH Cipancuh sangat layak jadi mitra dalam kerja sama internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPTD RPH DKPP Kabupaten Indramayu, drh Arundhina Girishanta menjelaskan, bahwa pemilihan RPH Cipancuh sebagai lokasi kolaborasi bukan tanpa alasan.
“Tempat ini sudah sering digunakan pelanggan PT 17/36 untuk pemotongan kerbau, terutama saat Idulfitri. Hasilnya selalu bagus dan tidak pernah ada keluhan,” katanya.
Arundhina berharap kerja sama ini bisa menjadikan RPH Cipancuh sebagai model penerapan standar pemotongan kerbau ala Australia di Indonesia.(Nang)