CyberTNI.id | Lanny Jaya, Senin 13 Oktober 2025 — Di tengah sunyinya pegunungan dan dinginnya udara sore di Distrik Pirime, suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar lembut dari Musholla kecil di Pos Satgas Yonif 511/Dadaha Yodha (DY). Sumbernya bukan dari para prajurit yang sedang beribadah, melainkan dari anak-anak Papua yang dengan semangat datang belajar mengaji, Senin (13/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian TNI tidak hanya tentang menjaga batas negara, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan spiritual masyarakat di daerah penugasan.
Dipimpin oleh Letda Inf Wahyudin, yang juga menjabat sebagai Danpos Pirime, para personel Satgas secara sukarela menjadi guru mengaji bagi anak-anak muslim di sekitar pos.
Setiap sore, halaman pos berubah menjadi tempat penuh tawa dan semangat. Anak-anak datang membawa Al-Qur’an dan buku Iqra’, duduk rapi di Musholla Pos, menyimak setiap huruf hijaiyah yang diajarkan.
“Pembelajaran mengaji ini kami maksudkan untuk membentuk dasar agama dan akhlak yang kuat, menanamkan cinta dan ketaatan pada Tuhan, serta menumbuhkan karakter disiplin dan jujur sejak dini,” ujar Letda Wahyudin.
Selain mengenal huruf hijaiyah dan tajwid, anak-anak juga diajarkan tata cara salat dan adab beribadah. Bagi mereka, prajurit TNI bukan hanya penjaga perbatasan, tetapi juga teladan dan guru yang mengajarkan nilai moral dan spiritual.
Antusiasme masyarakat pun tinggi. Para orang tua merasa bersyukur karena anak-anak mereka kini memiliki tempat belajar agama yang aman dan menyenangkan.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Anak-anak jadi rajin dan semangat belajar mengaji. Setiap sore mereka tidak sabar datang ke pos,” ungkap salah satu wali murid dengan haru.
Kegiatan sederhana ini memberi makna besar: di ujung timur Indonesia, di antara tebing dan kabut Pirime, cahaya iman tumbuh dari ketulusan para prajurit.
Satgas Yonif 511/DY membuktikan bahwa menjaga negeri bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan kasih, pendidikan, dan doa.
Team